F O R G I V I N G
by
Mita Royya
- June 18, 2018
Saya pikir, orang yang paling tenang hidupnya adalah yang mudah memaafkan. Yang tidak mudah tersinggung, tidak mudah sakit hati apalagi mendendam. Dan dengan indahnya Rasulullah mencontohkan akhlak ini semasa hidup beliau. Orang-orang yang terang-terangan membenci beliau, menghina beliau, mencaci maki beliau bahkan yang meludahi beliau, masih beliau maafkan, bahkan beliau doakan. :'(
Saya pikir, memaafkan bukanlah akhlak biasa. Ia sangatlah istimewa hingga Allah khususkan Hari Raya Idul Fitri bagi umat Islam untuk saling memaafkan. Tentang pahala, tentu saja diberikan-Nya. Tapi yang menarik, sebenarnya esensi memaafkan bukanlah tentang orang yang kita maafkan. Ya, terkadang beberapa orang rasanya tidak pantas dimaafkan. Entah karena tindakan atau perkataannya yang terlalu menyakiti kita atau simply karena orang tersebut belum secara gamblang meminta maaf pada kita.
Tapi ternyata, memaafkan bukanlah untuk orang lain yang kita maafkan. Bukan. Memaafkan adalah untuk diri kita sendiri. Memaafkan adalah untuk menemukan kembali ketenangan diri. Mungkin beberapa orang memang melampaui batas, tapi biarlah itu menjadi urusannya dengan Yang Maha Adil. Tetap maafkanlah mereka. Maafkanlah mereka untuk dirimu sendiri - untuk kedamaian diri.
Islam menganjurkan umatnya untuk saling memaafkan bukan tanpa alasan, tentu saja. Dari salah seorang ustadz saya paham bahwa agama ini ingin pemeluknya bersih hatinya hingga bisa fokus beribadah. Ya, karena memang itulah tujuan penciptaan manusia - untuk beribadah pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Hingga apapun yang menghalangi kekhusyu'an ibadahnya, sebisa mungkin harus segera dibereskan, disterilkan. Termasuk juga rasa yang mengganjal karena belum memaafkan.
Sekali lagi, memaafkan adalah untuk ketenangan diri sendiri. Maknailah memaafkan bukan hanya sebagai kewajiban, tapi lebih dari itu, memaafkan adalah hak yang harus kita perjuangkan. Karena setiap diri berhak merasakan ketenangan hati untuk beribadah pada Illahi.
Sekali lagi, memaafkan adalah untuk ketenangan diri sendiri. Maknailah memaafkan bukan hanya sebagai kewajiban, tapi lebih dari itu, memaafkan adalah hak yang harus kita perjuangkan. Karena setiap diri berhak merasakan ketenangan hati untuk beribadah pada Illahi.
Selamat Idul Fitri 1439 H saudara-saudaraku. :)
Mita Royya
Mita Royya